Aren dalam dan Aren Sedang bisa menjadi Aren Genjah ???
Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto
Pada tanggal 28 dan 29 September 2012 yang lalu penulis
bersama Pak Hartono Suryadi dan Pak Wendiyanto Sutopo melancong ke perkebunan
Aren di Balung River Eco Resort Tawau Sabah Malaysia. Seusai Seminar Nasional Aren yang
berlangsung selama 2 (dua) hari sebelumnya, yaitu 26 dan 27 September
2012, kami langsung melanjutkan
perjalanan kesana melalui Kota Tarakan dengan naik Pesawat Mas Wing Air ke
Tawau Sabah Malaysia.
Perkebunan Aren di Balung River Eco Resort adalah bagian
kecil dari 3.500 acre lahan yang dimiliki tempat wisata alam di Tawau ini. Dari Bandar Tawau jaraknya ada sekitar 50
km, sekitar 30 km jalan raya besar,
kemudian belok kiri masuk ke areal perkebunan sekitar 20 km. Kami menempunya dengan kendaraan Avanza
sekitar sejam saja.
Aren generasi pertama ditanam pada tahun 1993. Artinya, tanaman generasi pertama itu sudah
berumur sekitar 19 tahun. Sebagian besar
Aren generasi pertama ini sudah tidak menghasilkan lagi. Produksinya sudah habis. Namun sebagian kecil dari pohon-pohon generasi
pertama yang sudah berumur 19 tahun ini masih juga berproduksi. Seperti pohon digambar berikut, yang berada
di pinggir lapangan terbuka resort ini.
Sederet pohon ini adalah satu generasi, yaitu generasi pertama yang
sudah berumur sekitar 19 tahun.
Coba kita ‘tengok’ (cakap Malaysia), mari kita lihat (bahasa Indonesia) tanaman Aren di kebun generasi kedua, yaitu
yang ditanam pada tahun 2006. Artinya perkebunan
generasi kedua ini baru berusia sekitar 6 (enam) tahun.
Ternyata diantara pohon yang baru berumur 6 (enam) tahun ini
ada yang sudah mulai menghasilkan. Namun
jumlahnya masih sangat sedikit. Namun
pada kesempatan itu kami tidak sempat melihat dan mengambil gambarnya. Jadi hanya pernyataan petugas kebun Bapak
Moudin. Bapak Moudin ini sebenarnya juga
keturunan Indonesia, yaitu dari Sulawesi
Selatan yang bersuku Bugis. Namun dia sudah
menjadi warga Negara Malaysia.
Jabatannya dalam Balung River Eco Resort ini kelihatannya setingkat
dengan Mandor. Dia bisa memerintah
beberapa bagian yang berbeda, namun dia masih mempunyai 2 tingkat atasan yang harus dipatuhinya.
Pak Moudin ini juga kelihatan agak heran, mengapa bisa
berubah lebih cepat berbuah. Padahal baru berumur 6 tahun yang sebenarnya diambil dari bibit tanaman generasi pertama. Sedangkan perubahan lainnya adalah mengapa
tanamannya menjadi lebih pendek-pendek, meskipun dulu tetuanya atau induknya
adalah pohon Aren yang tinggi-tinggi menjulang.
Jarak dan Model Penanaman
Perlakuan budidaya antara pertanaman generasi pertama tahun 1993 dengan generasi kedua tahun
2006 ada beberapa perbedaan. Dulu pohon
Aren ditanam agak rapat berjarak sekitar 5 (lima) meter di dalam barisan. Yang sekarang ini, Aren yang ditanam tahun
2006, ditanam dengan pola tanam segi tiga sama sisi dengan jarak antara 8
sampai 9 meter. Model ini hampir sama
dengan model penanaman Kelapa Sawit yang memang sangat banyak ditanam disana.
Tentu saja ini bisa dengan mudah dipahami. Jika jarak antar tanaman itu lebih rapat, maka biasanya akan lebih
panjang. Yang lebih panjang sebenarnya
adalah ukuran panjangnya ruas-ruas batang.
Pada setiap ruas batang tentu terdapat satu pelepah daun dan satu titik
calon tandan bunga, baik jantan maupun betina.
Jadi sebenarnya jumlah ruas batang itu sama dengan jumlah pelepah
daun.
Dan berarti sama juga dengan
jumlah calon tandan bunganya. Disebut
calon tandan karena terkadang calon
tandan ini bisa tidak mampu keluar. Jadi
bisa tidak muncul tandan bunganya, dan dilompati oleh calon tandan yang berada
di bawahnya. Namun demikian bisa jadi,
calon tandan yang sempat ‘dorman’ itu
bisa juga muncul pada kesempatan
yang lain, manakala potensi itu didukung oleh kondisi pertanaman. Makanya sering juga terjadi munculnya tandan
bunga yang berikutnya itu kadang turun, namun ada kalanya naik dan turun lagi.
Selimut Ijuk menjadi factor penentu munculnya tandan bunga jantan
Pada pohon yang sudah berumur 19 tahun ada di lapangan
terbuka di kawasan Balung River Eco Resort.
Ada satu pohon yang masih bisa
diambil niranya. Nira pohon ini keluar
dari tandan bunga jantan yang berada di bagian
atas dan di bawah tandan bunga betina.
Sepertinya pohon ini baru diperlakukan dengan membuka ijuk yang
menyelimuti batang dan pelepah daunnya
yang memeluk batang pohon itu.
Nampaknya nanti masih akan keluar tandan-tandan bunga jantan di
bawahnya. Dan keluarnya tandan bunga
jantan yang baru itu akan terjadi jika selimut tebal ijuk yang sangat kuat ini
dibersihkan atau dibuka.
Sedangkan pohon di sebelahnya yang sama-sama berumur 19
tahun sudah kelihatan bersih batangnya dari selimut ijuknya. Bekas-bekas tandan bunga jantan yang disadap
pun sudah sampai pada titik yang terendah. Sudah habis. Pohon memang sudah diambil niranya sampai
pada tandan bunga jantan terakhir yang berada hampir menyentuh tanah. Artinya memang kalau batang pohon itu
dibersihkan dari selimut ijuknya dari awal, maka pohon akan mudah terangsang
untuk menginisiasi keluarnya tandan bunga jantan. Kalau selimut ijuk ini tidak dibuka, maka
inisiasi munculnya tandan bunga itu tidak akan terjadi. Maka produksi nira juga belum bisa dimulai.
Oleh karena itu beberapa diskusi yang terjadi pagi hari itu
seolah menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Bahwa Aren itu rupanya bisa diperpendek umur mulai
berproduksinya, meskpun dari jenis bibit yang sama. Sepertinya sifat genjah atau dalam ini
hanyalah sifat fenotip dan tidak sepenuhnya genotip.
2.
Generasi kedua Aren yang ditanam dengan jarak
lebih lebar menyebabkan postur pohon Aren menjadi agak pendek. Ini artinya bahwa keadaan areal kebun yang
terbuka dari naungan atau pohon-pohon
yang lain bisa membuat pohon beruas pendek-pendek dan rapat, sehingga postur
pohon pendek.
3.
Jarak tanam agak lebar juga memungkinkan
mengurangi kompetisi unsur hara di dalam system perakaran dalam tanah. Maka jika jarak tanam lebih lebar peluang
tanaman Aren untuk mengumpulkan unsur hara lebih banyak, dan pohon menjadi
lebih besar.
4.
Pembukaan batang pohon dari selimut ijuk bisa
cepat merangsang munculnya tandan bunga (proses generative), sedangkan
membiarkannya berarti bisa menunda atau menghambat terbentuknya tandan bunga.
5.
Batang pohon yang dibuka selimutnya cenderung
mempunyai lingkar batang yang lebih besar dan kekar. Batang pohon yang besar menyebabkan daun juga
menjadi besar dan lebih panjang.
Demikian juga ukuran tandannya bisa menjadi lebih panjang dan lebih
besar, serta tandan biasanya lebih lunak
dan lebih gampang disadap.
Bagaimana menurut Anda ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda.