Diskusi Aren untuk Bioethanol :
Dari Demo Mahasiswa sampai Cengkeraman Kapitalis yang dilanggengkan dengan sistem politik
Dari Demo Mahasiswa sampai Cengkeraman Kapitalis yang dilanggengkan dengan sistem politik
Oleh : Dian Kusumanto
Berikut ini adalah hasil diskusi di jejaring sosial facebook dengan teman-teman tentang potensi Aren untuk menghasilkan Bioethanol. Diskusi cukup panjang karena menyangkut demo mahasiswa sampai sinyalemen kepentingan sang kapitalis yang dilanggengkan dengan sistem politik biaya tinggi. Silakan menyimaknya....
Dian Kusumanto
Seandainya Bioethanol kita sudah jalan tentu masalah BBM sebagian bisa diatasi. Jika setiap pohon Aren menghasilkan 1 liter BE (saja), maka demo2 seperti sekarang nggak perlu lagi. Kenapa nggak demo menanam Aren 1 mahasiswa 10 pohon, sehingga 100 ribu mahasiswa akan menanam 1 juta pohon untuk 1 juta liter BE tiap hari pada saat 7 tahun yang akan datang!!
Betul pa.... Maklum mahasiswanya berpikiran begitu lulus kuliah pengen langsung jd BOSS.... Jadi pengenny senang2 ngerusak & menjarah....
Atas Wijayanto
Dari janjang kosong buah sawit juga bisa mass......1 ton menghasilkan 10 liter BE kenapa ga buat pabrik BE aja banyak2,
Yoyok Eko Wahyudi
Dari janjang kosong buah sawit juga bisa mass......1 ton menghasilkan 10 liter
BE kenapa ga buat pabrik BE aja banyak2,
Saya setuju dengan ide cemerlang itu Pak,,,,tapi jika pemerintah Ɣªήğ turun tangan dengan ide Bapak tersebut,,,,saya rasa akan Lebih Cepat.
Saya lihat ϑi TV,ϑi Kalimantan sudah Å∂a̲̅ Pabrik pengolahan singkong menjadi bahan Bakar...Tapi masih belum maksimal.jika pemerintah Jeli,,,hal sekecil itu akan Cepat berkembang jika Pemerintah ♏αΰ Melirik Kreasi Rakyatnya...
Walid Wahyudi
betul sekali. Tinggal 1 hal yang menurut saya masih sangat mengganjal, yaitu aturan DepKeu via Ditjen Bea Cukai terkait pengenaan Cukai sebesar 10rb/liter untuk ethanol dan turunannya, kecuali ethanol yg digunakan utk spiritus dan bahan minuman keras tidak kena cukai. Aturan itu harus dirubah agar industri bioethanol bisa tumbuh subur.
Meinawati Prastutiningsih
heran ya mas, pemerintah abai banget untuk temuan-2 seperti ini.. Ato mungkin karena mereka pikir, seperti bioethanol ini "baru" akan menghasilkan 7 tahun lagi. Lha itu udah ganti pemerintahan, bukan mereka lagi...jd kalo sukses, bukan mereka yg dapat nama...hehehe... #kapan ya pemerintah bisa menaruh perhatian pada banyak temuan anak negeri yg luar biasa#
Sri Hidayati
bener...kita cari solusinya...memang mestinya yg berpendidikan membantu mencari jalan keluar bukan malah merusak yg sdh ada..titip pesan aja..buat yg punya anak mahasiswa...jangan boleh ikut demo nggak jelas gitu...utk produksi bioethanol bisa nggak ya d produksi dengan skala rumah tangga...?
Eka Wandar
Siap pak... Saya bs subsidi bioetanol 10 liter/ hari nanti kalo sdh 10th lg...
heran ya mas, pemerintah abai banget untuk temuan-2 seperti ini.. Ato mungkin karena mereka pikir, seperti bioethanol ini "baru" akan menghasilkan 7 tahun lagi. Lha itu udah ganti pemerintahan, bukan mereka lagi...jd kalo sukses, bukan mereka yg dapat nama...hehehe... #kapan ya pemerintah bisa menaruh perhatian pada banyak temuan anak negeri yg luar biasa#
Sri Hidayati
bener...kita cari solusinya...memang mestinya yg berpendidikan membantu mencari jalan keluar bukan malah merusak yg sdh ada..titip pesan aja..buat yg punya anak mahasiswa...jangan boleh ikut demo nggak jelas gitu...utk produksi bioethanol bisa nggak ya d produksi dengan skala rumah tangga...?
Eka Wandar
Siap pak... Saya bs subsidi bioetanol 10 liter/ hari nanti kalo sdh 10th lg...
Shanaji Chan
wah, ntar yg kja di pertamina pd nganggur th pak.. hehehe.. btw, mungkin msh perlu waktu mensosialisasikan potensi aren di negeri agraris ini.
Jemmy Kosasih
mahasiswa otaknya gak jalan, harga minyak tanah sudah 10 ribuan, gak punya kalkulator kali dia
Erni Aguswati
Ide cemerlang mas Dian hehehe...
Surman Yusman
Mantap pak...makin memantapkan untuk tambah lebih banyak lg tanam pohon aren..sekarang sdh 200 pohon..berbuat lebih baik dari berdemo...
Ridwan Irawan
setuju banget pak dian...itu lucunya...kalau demo model pak dian jelas pak,,,,saya langsung dukung dan mau jadi korlap....he he
Shah Eyckan
Viva AREN :Aku REkomendasilan Nira...siiip
Eka Wandar
NIRA untuk kehidupan.... Dari daun sampe akarnya sangat berguna....
Hardi Ronggolawe
Smoga suksess Pak Haji Dian,Kalo smua orng sprti Pak Haji tdk ada kekacauan di negri ini...PT.BANYU NGOMBE PAS Nunukan Siap membantu jika diprlukan.
Santoso Aja
kalo di lampung satu pohon bisa bikin gula 1 kg pak, harga jual 10.000,- prosesnya gak ribet, cuma modal kayu bakar aja... lha kalo jadi bio etanol harga jual 1 liter berapa ? lha wong beli pertamax aja ogah ... piye iki....?
Yonathan Pay Sepuluh Bersaudara
pak ini smua politik, untuk menutupi smua masalah2 yang sdh di ketahui ama masyarakat, sperti cantury ama wisma atlit.
lihat saja skrg apa masih ada di bahas...
smua org melihat ke masalah demo N' BBM kan.
biar aja BBM naik, yang pentingx pemerintah dapat mengontrol barang (SEMBAKO) agar tidak naik. itu kayakx yang perlu pak.
Eka Wandar
Saya setuju subsidi BBM di cabut.. Asal pemerintah bs membeli hasil pangan dr masyarakat dan dijual murah kembali ke masyarakat... Dan tidak perlu teriak2 swasembada tektek bengek lagi...
Dian Kusumanto
Energi masyarakat dan bangsa ini terhambur2 untuk masalah2 yang dibuat2 agar fokus kita kacau. Keadaan yang selalu dimanfaatkan oleh yang ahli bikin masalah karena ada keuntungan saat kacau begini.
Bangsa ini seolah kehilangan harapan dan rasa percaya diri bahwa bangsa ini akan mampu keluar dari turbulensi masalah!!
Affar Elfar
Indonesia d sluruh negara berkembang tlah terjebak oleh sistem dajjal ekonomi kapitalis liberal... Migas adalh sektor paling strategis yg mereka kuasai untuk menguasai dunia.. Jd ide2 secemerlang apapun yg berpotensi merugikan kepentingan kapitalis akan dibungkam dgn cara apapun.. Ironisnya pemerintah menjadi kaki tangan mereka untuk mencaplok sumber2 migas yg cukup melimpah dinegeri ini.. Minyak mentah kita diekspor dgn harga murah kmudian kaki tangan mereka melalui pertamina mengimpornya kembali dgn harga jauh lbh mahal dlm bentuk minyak hasil olahan.. Benar2 penjajahan ekonomi yg sangat nyata...
Dian Kusumanto
Pak Affar trimakasih sudah lebih menjelaskan lagi siapa sebenarnya musuh kita, musuh bangsa ini yang harus dilawan. Jangan kita mau diadu sesama bangsa ini. Harusnya kita bersatu untuk melawan "musuh sesungguhnya" bangsa ini.
Maka sudahilah kegaduhan yang membuat semakin rumit masalah. Maka semakin senanglah musuh kita, karena ternyata kita semakin tergantung sama "musuh kita".
Agus Wahjudi
Setuju Pak Dian Kusumanto.
Affar Elfar
Iya betul pak haji... Setelah penjajahan fisik ditentang sluruh bangsa di dunia maka mereka menjajah ekonomi kita dgn menguasai sumber2 ekonomi strategis... Miris pak menyaksikannya tanpa kita bs berbuat apa2... Mereka mencengkram sumber2 daya alam strategis dgn kuku2 kapital liberalis yg mereka susupkan melalui pintu "demokrasi palsu biaya tinggi" dgn mengusung dari balik layar dan membiayai "drama demokrasi" serta menjadikan "para pelakonnya" sbg kaki tangannya...
Dwi Pamiluto Nugroho
bila secara teori benar, maka yang dibutuhkan adalah penggerakan.
Affar Elfar
Pak Dwi.. Tuk meruntuhkan penjajahan emank jln terbaik adalah pergerakan.. Tentu dgn cara2 yg arif...
Dwi Pamiluto Nugroho
menggerakkan untuk menanam pohon kan mas ;-D
Affar Elfar
Mananam pohon dan mendorong pemerintah tuk menanam investasi infrastruktur pengolahannya serta mendobrak hegemoni tirani pasar minyak bumi...
Dwi Pamiluto Nugroho
jadi ternyata tidak cukup dengan menanam pohon ya :D
Affar Elfar
Hehee.. Kykx gitu mas.. Soalx butuh pengolahan lbh lanjut tuk produksi massal dan pasti butuh biaya mahal.. Lbh susah lagi menembus blokade pasar minyak dunia yg sdh lbh 1 abad dikuasai para kapitalis negara2 maju...wkwkwkwkwk
wah, ntar yg kja di pertamina pd nganggur th pak.. hehehe.. btw, mungkin msh perlu waktu mensosialisasikan potensi aren di negeri agraris ini.
Jemmy Kosasih
mahasiswa otaknya gak jalan, harga minyak tanah sudah 10 ribuan, gak punya kalkulator kali dia
Erni Aguswati
Ide cemerlang mas Dian hehehe...
Surman Yusman
Mantap pak...makin memantapkan untuk tambah lebih banyak lg tanam pohon aren..sekarang sdh 200 pohon..berbuat lebih baik dari berdemo...
Ridwan Irawan
setuju banget pak dian...itu lucunya...kalau demo model pak dian jelas pak,,,,saya langsung dukung dan mau jadi korlap....he he
Shah Eyckan
Viva AREN :Aku REkomendasilan Nira...siiip
Eka Wandar
NIRA untuk kehidupan.... Dari daun sampe akarnya sangat berguna....
Hardi Ronggolawe
Smoga suksess Pak Haji Dian,Kalo smua orng sprti Pak Haji tdk ada kekacauan di negri ini...PT.BANYU NGOMBE PAS Nunukan Siap membantu jika diprlukan.
Santoso Aja
kalo di lampung satu pohon bisa bikin gula 1 kg pak, harga jual 10.000,- prosesnya gak ribet, cuma modal kayu bakar aja... lha kalo jadi bio etanol harga jual 1 liter berapa ? lha wong beli pertamax aja ogah ... piye iki....?
Yonathan Pay Sepuluh Bersaudara
pak ini smua politik, untuk menutupi smua masalah2 yang sdh di ketahui ama masyarakat, sperti cantury ama wisma atlit.
lihat saja skrg apa masih ada di bahas...
smua org melihat ke masalah demo N' BBM kan.
biar aja BBM naik, yang pentingx pemerintah dapat mengontrol barang (SEMBAKO) agar tidak naik. itu kayakx yang perlu pak.
Eka Wandar
Saya setuju subsidi BBM di cabut.. Asal pemerintah bs membeli hasil pangan dr masyarakat dan dijual murah kembali ke masyarakat... Dan tidak perlu teriak2 swasembada tektek bengek lagi...
Dian Kusumanto
Energi masyarakat dan bangsa ini terhambur2 untuk masalah2 yang dibuat2 agar fokus kita kacau. Keadaan yang selalu dimanfaatkan oleh yang ahli bikin masalah karena ada keuntungan saat kacau begini.
Bangsa ini seolah kehilangan harapan dan rasa percaya diri bahwa bangsa ini akan mampu keluar dari turbulensi masalah!!
Affar Elfar
Indonesia d sluruh negara berkembang tlah terjebak oleh sistem dajjal ekonomi kapitalis liberal... Migas adalh sektor paling strategis yg mereka kuasai untuk menguasai dunia.. Jd ide2 secemerlang apapun yg berpotensi merugikan kepentingan kapitalis akan dibungkam dgn cara apapun.. Ironisnya pemerintah menjadi kaki tangan mereka untuk mencaplok sumber2 migas yg cukup melimpah dinegeri ini.. Minyak mentah kita diekspor dgn harga murah kmudian kaki tangan mereka melalui pertamina mengimpornya kembali dgn harga jauh lbh mahal dlm bentuk minyak hasil olahan.. Benar2 penjajahan ekonomi yg sangat nyata...
Dian Kusumanto
Pak Affar trimakasih sudah lebih menjelaskan lagi siapa sebenarnya musuh kita, musuh bangsa ini yang harus dilawan. Jangan kita mau diadu sesama bangsa ini. Harusnya kita bersatu untuk melawan "musuh sesungguhnya" bangsa ini.
Maka sudahilah kegaduhan yang membuat semakin rumit masalah. Maka semakin senanglah musuh kita, karena ternyata kita semakin tergantung sama "musuh kita".
Agus Wahjudi
Setuju Pak Dian Kusumanto.
Affar Elfar
Iya betul pak haji... Setelah penjajahan fisik ditentang sluruh bangsa di dunia maka mereka menjajah ekonomi kita dgn menguasai sumber2 ekonomi strategis... Miris pak menyaksikannya tanpa kita bs berbuat apa2... Mereka mencengkram sumber2 daya alam strategis dgn kuku2 kapital liberalis yg mereka susupkan melalui pintu "demokrasi palsu biaya tinggi" dgn mengusung dari balik layar dan membiayai "drama demokrasi" serta menjadikan "para pelakonnya" sbg kaki tangannya...
Dwi Pamiluto Nugroho
bila secara teori benar, maka yang dibutuhkan adalah penggerakan.
Affar Elfar
Pak Dwi.. Tuk meruntuhkan penjajahan emank jln terbaik adalah pergerakan.. Tentu dgn cara2 yg arif...
Dwi Pamiluto Nugroho
menggerakkan untuk menanam pohon kan mas ;-D
Affar Elfar
Mananam pohon dan mendorong pemerintah tuk menanam investasi infrastruktur pengolahannya serta mendobrak hegemoni tirani pasar minyak bumi...
Dwi Pamiluto Nugroho
jadi ternyata tidak cukup dengan menanam pohon ya :D
Affar Elfar
Hehee.. Kykx gitu mas.. Soalx butuh pengolahan lbh lanjut tuk produksi massal dan pasti butuh biaya mahal.. Lbh susah lagi menembus blokade pasar minyak dunia yg sdh lbh 1 abad dikuasai para kapitalis negara2 maju...wkwkwkwkwk
Ya.... betul memang tidak sekedar menanam saja. Tetapi menanam Aren juga mesti menggunakan GAP (Good Agriculture Practice) yaitu bagaimana praktek budidaya yang baik, setelah itu juga harus menetapkan SOP Perkebunan yang modern yang terintegrasi dengan Industri pengolahannya.
Saya mengucapkan terima kasih atas tanggapan teman-teman dan diskusi kita ini. Mudahan diskusi ini menjadi bahan yang berguna bagi yang bisa mengambil hikmah darinya.
Terima kasih juga kepada para pembaca blog kebun aren yang selama ini, mudahan kita mendapatkan manfaatnya.
Amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda.