Oleh : Dian Kusumanto
Dengan menerapkan jembatanisasi antar pohon dan sekaligus pipanisasi nira sampai ke tempat pengolahan, maka banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh. Sebab banyak sekali pekerjaan yang biasanya dilakukan pada pola konvenvensional tidak dilakukan lagi. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan penyadapan hingga nira sampai di penampungan menjadi lebih pendek, sehingga setiap pekerja bisa mengerjakan dengan jumlah pohon yang lebih banyak.
Selain itu adalah mutu nira lebih baik dan lebih alami, karena nira langsung mengalir dan ditampung ditempat pengolahan dalam waktu singkat. Nira tidak lagi mengalami perubahan karena terkumpul tanpa perlakukan selama sekitar 10-14 jam di wadah penampungan nira system tradisional. Dengan demikian mutu gula pasti lebih baik dan tentu akan menaikkan nilai daya saing dan nilai jualnya.
Di bawah ini adalah rincian jenis pekerjaan para pekerja penyadapan yang akan dilakukan pada system penyadapan tradisional dan pada system penyadapan yang menerapkan jembatanisasi dan pipanisasi nira pada perkebunan Aren, sebagai berikut :
Pipanisasi yang dimaksud adalah menampung kemudian menyalurkan nira melalui pipa yang sambung menyambung dari atas pohon menuju ke pipa penyaluran dari pohon ke pohon kemudian menuju pipa yang lebih besar untuk disalurkan ke tempat penampungan dan pengolahan nira secara terus menerus.
• Membawa naik dan turun wadah penampung nira dari dan ke atas pohon
• Membawa turun nira dari atas pohon ke bawah sampai ke tempat penampungan sementara
• Mengangkut dan membawa nira ke tempat penampungan terakhir dan ke tempat pengolahan
• Membersihkan wadah dari sisa-sisa nira yang mungkin dapat memicu fermentasi
• Menambahkan bahan-bahan pengawet nira
• Mengontrol mutu nira seperti memeriksa pH nira, kadar gula, kadar air, dll.
Penghematan tenaga dan jenis pekerjaan di atas terjadi karena nira tidak lagi ditampung dengan wadah, tetapi langsung dialirkan melalui selang/ plastic roll/ pipa langsung dari atas pohon menuju ke penampungan nira dan bahkan langsung ke tempat pengolahan atau pemasakan nira.
• Setelah dilakukan pengirisan / penderesan tandan bunga, tetesan nira yang mengalir dari tubuh pohon aren ini tidak lagi ditampung pada wadah, tetapi nira langsung diarahkan ke pipa melalui semacam corong yang akan mengalirkan nira ke pipa atau selang plastic. Kemudian nira mengalir ke pipa yang menghubungkan pohon satu dengan pohon yang lain, maka bertemulah nira dari pohon pertama dengan pohon yang selanjutnya, dan seterusnya, kemudian nira mengalir secara gravitasi menuju pipa yang lebih besar yaitu pipa antar barisan pohon.
a. Jika pagi jam 7.00 disadap dan diambil sore pukul 5.00 berarti nira tertahan selama 10 jam.
b. Jika sore jam 5.00 disadap dan diambil pagi jam 7.00, berarti nira sudah tertahan di dalam wadah selama 14 jam
- Dengan adanya pipanisasi, nira akan mengalir dari pohon ke penampungan akhir dengan waktu yang relative lebih pendek, tergantung pada model instalasi pipa dan juga kecepatan pengaliran niranya. Waktu yang diperlukan diperkirakan kurang dari satu jam, artinya adalah jauh lebih singkat dibanding 10 atau 14 jam dalam wadah pada pola konvensional.
- Hal ini sangat menguntungkan bagi kualitas nira, karena masa nira bersinggungan dengan wadah/ media penyalur di dalam corong, pipa kecil dan pipa besar sampai ke penampungan menjadi sangat minim dengan waktu yang lebih singkat. Maka kemungkina terjadinya perubahan kualitas nira menjadi sangat minimal, sebab nira baru akan mengalami perubahan sifat dan mutunya menurun setelah sekiatr 4 sampai 5 jam.
- Meskipun pipa yang dilalui ini juga sudah mengandung mikroba, namun karena tercuci terus atau dilalui oleh nira yang bersih dan baru keluar dari pohon secara terus menerus, maka wadah /pipa seolah dicuci dan dibilas dan masih bersih. Kecuali jika ada masa nira yang tidak mengalir / tersumbat / sehingga terhenti pada suatu tempat maka nira yang terhenti pada suatu tempat maka nira yang terhenti bisa terjadi proses fermentasi.
- Oleh karena itu control terhadap kondisi pipa dan kelancaran aliran nira ini nanti akan menjadi sangat penting dalam operasionalisasi pipanisasi nira. Justru yang terpenting adalah pada bahan/ jenis bahan dari apa pipa ini dibuat. Pipa diusahakan yang tidak menyebabkan mutu nira berubah seperti :
a. Aroma dari pipa yang berpengaruh pada aroma nira.
b. Zat-zat dari pipa yang ikut terlarut dalam nira
c. Pipa juga harus bisa melindungi nira dari cahaya matahari langsung atau cemaran kimia/ fisika dari luar.
Pipanisasi Nira yang sempurna memiliki tujuan atau keuntungan antara lain :
1. Agar nira tidak mengalami perubahan sifat dan mutunya tetap bagus
2. Nira akan cepat diproses/ diolah lebih lanjut
3. Mengurangi sentuhan tangan manusia yang sulit dikontrol kebersihan & hiegenitasnya.
4. Aroma dan rasa nira tetap seperti aslinya.
5. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien dan ringan.
6. Bisa menunjang industrialisasi Aren lebih maju dengan kualitas produk yang tinggi sehingga memiliki daya saing menghadapi produk dari luar, baik dalam mutu maupun harganya.
7. Dengan mutu nira yang bagus maka mutu produk akhir akan bagus juga, selain mengurangi kemungkinan kesalahan dan beban kerja karena kerusakan nira serta produk, juga harga produk akan lebih baik.
8. Nira lebih alami dan lebih terjaga kebersihan serta kemurniannya.
Untuk mencapai tujuan seperti di atas maka menjadi sangat penting artinya melakukan pengaturan dan penghitungan besarnya volume dan kecepatan aliran dari nira yang dihasilkan dari penyadapan pohon Aren. Dengan demikian ada keseimbangan antara input, volume nira yang dialirkan dan ukuran pipa yang menjadi sarana mengalirnya nira. Dijaga agar jangan sampai terjadi penyumbatan yang menyebabkan penggenangan atau mandegnya aliran nira. Oleh karena itu jaringan pipanisasi nira ini harus terus dikontrol, dipelihara dengan pembersihan secara berkala.
Bagaimana menurut Anda?