- Petani di Deliserdang Dapat Bantuan Bibit Aren dan Kelapa
MedanBisnis - Medan. Dinas Perkebunan Sumatera Utara (Sumut) melakukan perluasan areal bagi tanaman kelapa dan aren di Kabupaten Deliserdang. Perluasan areal tersebut dilakukan dengan cara memberikan sejumlah bantuan bibit dari kedua tanaman tersebut kepada petani di daerah itu.
Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati melalui Kepala Bidang Usaha Tani Dinas Perkebunan Sumut, Sahrida Khairani mengatakan, pihaknya mengalokasikan bantuan bibit itu dikarenakan Kabupaten Deliserdang merupakan sebagai sentra produksi dari kedua tanaman itu. Sehingga perluasaannya dianggap perlu.
"Pemberian bantuan bibit aren dan kelapa ini untuk perluasan di Deliserdang. Karena memang lokasinya ini sebagai sentra produksi aren dan kelapa di Sumut," ungkapnya kepada MedanBisnis, Rabu (30/9) di stand Dinas Perkebunan Sumut dalam acara kegiatan Hari Pangan Sedunia yang dilangsungkan dihalaman kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumut.
Sahrida menjelaskan, jumlah bantuan bibit itu masing-masing diberikan sebanyak 1.900 batang kepada dua kelompok tani. Bantuan itu langsung diberikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati dalam acara hari pangan sedunia tersebut.
Kelompok tani penerima bibit kelapa adalah kelompok tani mandiri Desa Tanjung Rejo, Deliserdang. Sedangkan, penerima bibit aren adalah kelompok tani Ula Kaisat Desa Namo Mirik, Deliserdang, masing-masing sebanyak 1.900 batang.
Sahrida melanjutkan, usai penyerahan, selanjutnya masing-masing kelompok tani akan mendisitribusikan kepada anggotanya. Masing-masing anggota kelompok tani sebutnya berjumlah sekitar 20 orang.
Sahrida menerangkan, pembagian bibit itu juga dikarenakan para petaninya memang membutuhkannya. Dinas Perkebunan sendiri, berharap dengan bantuan ini industri hilir akan dapat lebih berkembang.
"Dengan ini kita mengharapkan industri hilir dari aren bisa berkembang, karena sudah semakin banyak petani yang mengetahui tetang pengolahan aren dan kelapa ini," terangnya.
Misalnya aren, Sahrida mengatakan bukan lagi pasca panennya hanya ditujukan sebagai gula cetak saja, melainkan sudah bisa sebagai gula serbuk serta gula cair. Sedangkan untuk kelapa, lanjut Sahrida masih hanya ditujukan dalam bentuk kopra dan minyak goreng.
"Selain itu semua, bantuan ini juga ditujukan untuk memacu produksi dari kedua jenis tanaman tersebut," ucapnya.
Sejauh ini, Sahrida mengatakan, hasil produksi kelapa di Sumut sudah tergolong tinggi, tetapi untuk aren memang masih tidak begitu banyak. Selama ini tanaman aren dominan tumbuh sendiri, jadi sekarang sudah menuju untuk pengembangannya.
"Karena akhir-akhir tahun ini aren sudah kita kembangkan supaya produksinya lebih tinggi. Sedangkan kelapa memang sudah menjadi salah satu komoditi potensial di Sumut," pungkasnya. (rozie winata)
"Pemberian bantuan bibit aren dan kelapa ini untuk perluasan di Deliserdang. Karena memang lokasinya ini sebagai sentra produksi aren dan kelapa di Sumut," ungkapnya kepada MedanBisnis, Rabu (30/9) di stand Dinas Perkebunan Sumut dalam acara kegiatan Hari Pangan Sedunia yang dilangsungkan dihalaman kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumut.
Sahrida menjelaskan, jumlah bantuan bibit itu masing-masing diberikan sebanyak 1.900 batang kepada dua kelompok tani. Bantuan itu langsung diberikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati dalam acara hari pangan sedunia tersebut.
Kelompok tani penerima bibit kelapa adalah kelompok tani mandiri Desa Tanjung Rejo, Deliserdang. Sedangkan, penerima bibit aren adalah kelompok tani Ula Kaisat Desa Namo Mirik, Deliserdang, masing-masing sebanyak 1.900 batang.
Sahrida melanjutkan, usai penyerahan, selanjutnya masing-masing kelompok tani akan mendisitribusikan kepada anggotanya. Masing-masing anggota kelompok tani sebutnya berjumlah sekitar 20 orang.
Sahrida menerangkan, pembagian bibit itu juga dikarenakan para petaninya memang membutuhkannya. Dinas Perkebunan sendiri, berharap dengan bantuan ini industri hilir akan dapat lebih berkembang.
"Dengan ini kita mengharapkan industri hilir dari aren bisa berkembang, karena sudah semakin banyak petani yang mengetahui tetang pengolahan aren dan kelapa ini," terangnya.
Misalnya aren, Sahrida mengatakan bukan lagi pasca panennya hanya ditujukan sebagai gula cetak saja, melainkan sudah bisa sebagai gula serbuk serta gula cair. Sedangkan untuk kelapa, lanjut Sahrida masih hanya ditujukan dalam bentuk kopra dan minyak goreng.
"Selain itu semua, bantuan ini juga ditujukan untuk memacu produksi dari kedua jenis tanaman tersebut," ucapnya.
Sejauh ini, Sahrida mengatakan, hasil produksi kelapa di Sumut sudah tergolong tinggi, tetapi untuk aren memang masih tidak begitu banyak. Selama ini tanaman aren dominan tumbuh sendiri, jadi sekarang sudah menuju untuk pengembangannya.
"Karena akhir-akhir tahun ini aren sudah kita kembangkan supaya produksinya lebih tinggi. Sedangkan kelapa memang sudah menjadi salah satu komoditi potensial di Sumut," pungkasnya. (rozie winata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar