PENANGANAN BIBIT AREN CABUTAN
Oleh : Dian Kusumanto
Ada pengalaman seorang mantan PPL yaitu Bapak Subandi yang sekarang juga sedang getol menyiapkan bibit Aren untuk kebun Arennya di Nunukan. Untuk menyiapkan bibit Aren di kebunnya Pak Subandi mengandalkan bibit cabutan yang di ambil dari bibit tanaman yang tumbuh secara alami di bawah pohon Aren yang unggul.
Penulis dengan Pak Subandi
Setelah melakukan uji coba beberapa kali, Pak Subandi akhirnya menemukan cara yang cukup berhasil menangani bibit Aren yang berasal dari cabutan. Caranya adalah sebagai berikut :
1) Bibit dicabut dari permukaan tanah.
2) Akar-akar yang menempel pada bibit cabutan dipotong bersih dan hanya meninggalkannya yang utuh. Namun kadang akar tidak dipotong habis, tetapi disisakan beberapa centimeter jika akar tadi lurus dan tidak rusak atau memar dan lain-lain.
3) Bibit dicelupkan pada larutan air yang berisi ZPT seperti Atonik atau Rooton F yang dikenal sebagai obat perangsang akar
4) Bibit ditanam kembali ke dalam polibag. Media tanam di dalam polibag persemaian ini adalah campuran tanah, sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
5) Selama di polibag bibit tadi disimpan pada persemaian yang teduh/ terlindung dari sinar matahari langsung dan terpaan angin yang keras. Kalau menggunakan shading net sebagai naungan atau teduhan disarankan yang 50-60%.
6) Pemeliharaan selanjutnya adalah dilakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban media tanam polibag tadi.
7) Pemeliharaan yang lain adalah menjaga kebersihan tempat persemaian dan polibag dari rumput dan gulma, memberikan pemupkan secara berkala secukupnya setiap minimal 2-3 bulan.
Menurut Pak Subandi, akar Aren adalah termasuk akar serabut yang sangat peka. Hampir sama dengan perakaran palma yang lain seperti kelapa dan kelapa sawit. Akar Aren juga termasuk akar napas yang bersifat meristematis dan mempunyai kemampuan untuk menyerap makanan, nutrisi dan air dari ujungnya.
Air dan unsur hara yang diserap melalui ujung akar ini kemudian diangkut menuju batang melalui saluran phloem dan xylem. Akar Aren sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila akar Aren ini tidak sehat kondisinya, maka akan menyebabkan akar tidak bisa membawa unsur hara dan air ke atas.
Menurut Pak Subandi, pada saat kita menanam bibit cabutan diusahakan agar tidak ada akar yang terlipat. Kalau terlipat akar aren akan mengalami hambatan dalam bernafas atau menyerap air dan unsur hara dan akan menyebabkan akar tidak berfungsi, jaringan pembuluhnya mati kemudian tanaman akan kering dan mati.
Akan lebih baik jika akar dicukur bersih atau ditinggalkan disisakan beberapa centi meter bagian akar yang masih segar, dengan harapan agar akar tidak terlipat sehingga masih bisa berfungsi dalam menyerap air dan unsur hara.
Akar Aren adalah akar monokotil, yang hanya memiliki pembuluh phloem. Keadaannya seperti selang plastik air yang tipis, kalau terlipat tidak bisa menyalurkan air. Beda dengan tanaman dikotil, dimana anatomi akarnya terdapat jaringan pembuluh ganda yaitu phloem dan xylem. Akar dikotil ibarat selang air yang berulir, meskipun terlipat masih dapat mengalirkan air.
Inilah yang menyebabkan akar Aren dan tanaman palma lainnya sangat sensitif kalau keadaannya terlipat, luka ataupun memar. Maka akan lebih baik dan lebih aman jika bibit cabutan itu dicukur akarnya. Seperti kalau kita akan menanam pisang atau pun pohon palem yang sudah besar, maka akarnya dicukur habis dan tinggal bonggolnya saja.
Pengalaman seperti itu dialami Pak Ocop (Ir. HM. Yadi Sofyan Noor, Ketua KTNA Propinsi Kaltim) pada bibit kelapa sawt cabutan. Kiriman bibit Kelapa Sawit dari luar daerah (bahkan dari Malysia) biasanya malah dipotong akarnya atau digunduli akarnya. Selain itu, daunnya juga dipotong sekitar ¾ bagian dan disisakan sekitar ¼ bagian daun. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban penguapan (transpirasi) dari daun.
Seperti Pak Subandi, Pak Ocop juga mencelupkan bonggol kelapa sawit yang gundul tadi dengan larutan Atonik atau obat perangsang akar lainya. Karena anatomi Aren dan Kelapa sawit ini hampir sama, sama-sama keluarga palma, maka Pak Ocop merekomendasikan ini bisa diterapkan pada bibit Aren cabutan.
Bagaimana menurut Anda, ada pengalaman yang lain ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar