......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Rabu, 06 Maret 2013

Gula Kristal dari Nira Aren

Gula Kristal dari Nira Aren

Gula kristal adalah gula aren dalam bentuk butiran menyerupai gula semut, dengan ukuran butiran mengikuti gula pasir dari nira tebu.  

Gula kristal dibedakan dari gula semut dari ukuran kristalnya, yaitu gula kristal tidak dapat melewati ayakan berukuran 20 mesh, sedangkan gula semut dapat melwati ayakan tersebut.  Pengolahan gula kristal yang dilakukan di unit pengolahan gula kristal di Masarang-Tomohon Sulawesi Utara dilakukan secara mekanis.


Pengolahan gula kristal dari nira aren terdiri atas beberapa tahap: 
(a) persiapan dan pemekatan nira, 
(b) pemekatan lanjutan, 
(c) sentrifugasi  masakan gula, 
(d) pengeringan dan pengepakan gula. 

Bahan baku nira aren berasal dari petani aren di wilayah Tomohon dan sekitarnya.  Nira aren mudah mengalami fermentasi secara alami, sehingga untuk keawetan nira agar tidak menjadi asam sebelum pengolahan, petani melakukan pemanasan hingga nira mendidih, kemudian didinginkan.  Proses penguapan nira menjadi gula membutuhkan energi panas yang cukup besar, yang  berasal dari energi panas  bumi  dalam bentuk  uap panas dari Pertamina Lahendong, yang letaknya sekitar unit pengolahan.  
Uap panas yang dibutuhkan adalah saturated stream sekitar 0,5 ton/jam dengan suhu kurang lebih 107oC pada tekanan 1 kg/cm². Nira aren yang berasal dari petani dilakukan  pemekatan awal (pH nira  6-8) dengan menggunakan open pan hingga diperoleh larutan nira agak kental  berkadar gula 50-60%. Pemekatan lanjutan menggunakan close open, diperoleh gula yang kering namun saling lengket antar butiran gula.

Proses selanjutnya adalah butiran gula disentrifus pada unit sentrifugal, dengan kecepatan  1200 rpm agar terbentuk kristal gula yang agak kering dan tidak lengket antar butiran. Selanjutnya butiran gula dikeringkan sehingga diperoleh gula kristal yang memenuhi standar SII. Pengolahan gula kristal di Masarang Tomohon memiliki kapasitas produksi sekitar 1 ton/ hari, membutuhkan nira aren segar sebanyak 10.000-15.000 l/hari, dengan   gula kristal yang diperoleh  dikategorikan cukup baik). Sumber : Buku 25 Tahun Balitka.

Sumber : http://balitka.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=219%3Agula-kristal-dari-nira-aren&catid=37%3Aberita&Itemid=160&lang=en

Tidak ada komentar: