......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Rabu, 11 Januari 2012

Harga Gula Aren Pukul Pengrajin Kue Gambang

Harga Gula Aren Pukul Pengrajin Kue Gambang

BERAT DI ONGKOS : Pengrajin kue gambang sedang merapikan kue untuk dibakar. Jafar Radar

CISAAT - Di Kecamatan Cisaat terdapat beberapa produksi rumahan. Salah satunya Di Kampung Cimahi RT 36 RW 07 Desa Cibolangkaler. Di sana sejumlah pelaku usaha pembuatan kue gambang didera masalah. Betapa tidak, pengrajin kue yang dibuat dengan bahan dasar terigu itu, mengeluhkan naiknya harga gula aren di pasaran.
Padahal, gula aren ini merupakan bahan baku yang paling utama dalam membuat kue tersebut. Akibatnya, tak sediit para pengrajin kue di daerah itu banyak yang menghentikan usahanya. Dulu, di daerah tersebut hampir semua rumah memproduksi kue. Tetapi setelah naiknya harga bahan baku, mereka banyak yang berhenti menjadi pengrajin kue tersebut. Harga gula aren yang biasanya Rp 6 ribu sedangkan sekarang Rp12 ribu per kg. Sementara, pengrajin tidak bisa menaikan harga mengingat minat pembeli yang dikhawatirkan berkurang.

Endang (47), seorang pelaku usaha kue gambang mengaku sangat tersiksa dengan naiknya harga gula aren di pasar.”Haduh saya mah bingung Kang. Kalau berhenti saya tidak punya pekerjaan lain, sedangkan harga jual hasil produk saya tidak bisa dinaikkan,” katanya
Sementara pengrajin lainnya Juen (58), berharap agar bahan baku untuk membuat kue seperti gula aren itu cepet turun kembali, sehingga dapat mengembangkan usaha dia.”Saya harap harga gula aren itu cepet turun, karena gula aren merupakan bahan pokok untuk membuat kue-kue ini,” harapnya. (cr4)

Sumber: http://radarsukabumi.com/?p=31467

Senin, 09 Januari 2012

KARENA MENELITI KULTUR JARINGAN TANAMAN AREN, DAPAT BEA SISWA GIFU UNIVERSITY DI JEPANG




KARENA MENELITI KULTUR JARINGAN TANAMAN AREN, DAPAT BEA SISWA GIFU UNIVERSITY DI JEPANG

Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto

Seorang mahasiswa jurusan Agronomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jawa Tengah, bernama Diana Hapsari sekarang melanjutkan studi ke Jepang. Mahasiswi tersebut pada studi akhirnya meneliti tentang kultur jaringan tanaman Aren dengan judul : PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI BAP SERTA BAHAN ORGANIK DALAM PEMBIBITAN AREN (Arenga pinnata) SECARA INVITRO.

“Alhamdulillah saya dapat beasiswa melanjutkan kuliah ke Gifu University di Jepang, minggu depan ujian masuk masternya Pak, mohon doanya. Dan saya alhamdulillah dapat beasiswa berkat Aren. Sensei saya tertarik dengan Aren, dan beliau ingin sekali saya melakukan riset mengenai aren untuk program konservasi tanah.” Demikian kata Diana dalam mailingnya kepada penulis pada 24 Desember yang lalu.

Oleh karena itu penulis sebagai pendiri Aren Foundation sangat senang dan haru mendengar berita itu. Karena itulah saya menjawab pesan Saudari Diana Hapsari itu dengan pesan yang menyemangatinya sebagai berikut :

Saya sangat senang seandainya para peneliti termasuk Saudari Diana akan melakukan penelitian Aren dengan kultur jaringan. Kebetulan saya dulu juga mengambil penelitian kultur jaringan saat tugas akhir di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur pada tahun 1985-1987. Tentang kultur jaringan tanaman Aren belum banyak dilakukan para peneliti, bahkan penelitian-penelitian tentang AREN memang sangat langka, apalagi referensi dari Luar Negeri, saya juga belum mendapatkannya.

Aren ini memang seolah-olah dilupakan, diabaikan. Karena memang di Luar Negeri (negeri orang-orang peneliti) tidak ada tanamannya. Aren hanya ada di Indonesia, dan sebagian Asia Tenggara seperti Malaysia dan Philippina. Oleh karena itu, bisa saja Saudari Diana mengambil referensi dari tanaman se famili seperti Kelapa, Kelapa Sawit, dll. dalam hal teknik kultur jaringannya.

Sungguh saya sangat berharap penelitian Sampean berhasil, karena suatu saat nanti Aren akan menjadi primadona, mungkin tidak lama lagi. Dan orang-orang yang berkecimpung di dalam penelitian Aren akan dicari dan akan dapat memanfaatkan keahliannya untuk berbagai kepentingan dalam Agribisnis Aren yang akan meledak menjadi bisnis yang sangat dahsyat.”

Tulisan ini memang saya khususkan untuk apresiasi kami dari Aren Foundation pada para peneliti Aren, khususnya yang meneliti tentang kultur jaringan Aren. Oleh karena itu bagi para mahasiswa pertanian atau mahasiswa biologi yang tertarik untuk meneliti kultur Jaringan Aren bisa menghubungi kami (Aren Foundation), kami akan usahakan dukungan bantuan penelitian sebagai bentuk apresiasi kami. InsyaAllah.

Contak Person AREN FOUNDATION : Ir. H. Dian Kusumanto, Email : diankusumanto@yahoo.co.id

MARI KITA SONGSONG ERA AREN SEBENTAR LAGI!!! AREN EMAS & LAHIRNYA PARA MILYARDER AREN!!!

Jumat, 06 Januari 2012

Pesantren Ikhwanul Amin Budidayakan Tanaman Aren

Seiring rampungnya pembangunan Pesantren Ikhwanul Amin di Dusun Kencana Makmur Desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman. Pengelola Pesantren Ikhwanul Amin, mulai membudidayakan tanaman aren.


“Saat ini sekeliling komplek pesantren itu kini mulai ditanami pohon aren. Selain berfungsi sebagai pembatas tanah, banyak alasan memilih aren untuk dibudidayakan,” kata pembina Pesantren Ikhwanul Amin, Saiful Aduar, kemarin.

Menurutnya Kutai Kartanegara dilimpahi kekayaan nabati yang luar biasa. Salah satunya adalah tumbuh suburnya tanaman aren. Aren dapat memberikan nira yang mengandung gula, dimana secara tradisional nira dimanfaatkan masyarakat untuk membuat gula tradisional.

‘’Aren merupakan tanaman yang serbaguna’’, ucap Saiful. Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa bermanfaat. Selain berkhasiat sebagai obat, beberapa bagian dari tanaman aren juga menghasilkan produk yang dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi.

“Akarnya untuk bahan anyaman dan untuk cambuk, batang yang dibelah untuk talang (saluran air), kayunya untuk tongkat jalan dan tusuk genting, pondoh untuk sayur-mayur makan nasi, tulang daun untuk sapu dan keranjang, daun muda untuk ganti kertas rokok, serabut pelepah untuk tali ijuk, untuk genting, kranjang, sapu, sikat, terasnya dibuat sagu. Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, di mana kemudian dibuat gula merah,” kata kandidat doktor manajemen pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini.

Menurutnya di samping berguna sebagai obat, semua bagian aren berguna pula sebagai bahan untuk kerajinan tangan. Biasanya di Indonesia orang meminum air tuak untuk merangsang haid, untuk melawan radang paru-paru dan mejan selain itu dipakai sebagai obat sariawan dan ginjal batu.

“Diketahui juga getah dari buah yang matang mengandung racun dimana sifat menyengatnya. Di daerah Semenanjung Melayu buah yang dihancurkan digunakan sebagai pemeliharaan kolam ikan atau untuk meracuni anjing. Benih dari aren yang dikenal dengan nama kolang-kaling dapat dimakan sebagai manisan. (bmb)

Sumber : http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/20861/pesantren-ikhwanul-amin-budidayakan-tanaman-aren.html