"Kita memiliki beberapa jenis hasil hutan bukan kayu, di antaranya gula aren, dan ini menjadi komoditi andalan," katanya ketika dikonfirmasi di Serang, Minggu.

Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, terus mendorong para petani untuk mengembangkan usaha pembuatan gula aren tersebut.

"Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam mengembangkan usaha pembuatan gula aren tersebut, dan diharapkan ke depan produksinya bisa terus ditingkatkan, agar dapat menambah kesajahteraan petani," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong perajin gula aren agar bisa berkembang sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah daerah juga melakukan pembinaan terhadap perajin agar kualitas gula aren yang dihasilkan lebih bagus, dan memiliki nilai jual di pasar lokal maupun mancanegara," katanya.

Produksi gula aren saat ini menjadikan andalan ekonomi masyarakat Lebak karena terdapat perkebunan tanaman aren. Hampir sebagian wilayah Lebak terdapat perkebunan aren sebagai bahan baku gula cetak tersebut.

Pemerintah daerah terbantu dengan banyaknya perajin gula aren sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami melihat perajin gula aren berkembang karena permintaan pasar lokal dan ekspor cukup tinggi," katanya.

Ia menjelaskan bahwa sentra perajin gula aren di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cibeber, Cilograng, Lebakgedong, Muncang, Cigemblong, dan Cijaku, dengan jumlah mencapai 300 kelompok beranggotakan 30-40 orang per kelompok. (S031/KWR)