......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Senin, 03 November 2008

MENUJU SISTEM AGRIBISNIS AREN INDONESIA (SAAI) YANG EFEKTIF

MENUJU SISTEM AGRIBISNIS AREN INDONESIA (SAAI) YANG EFEKTIF
Oleh : Dian Kusumanto

Di dunia agribisnis kelapa sawit dikenal Sistem Agribisnis Kelapa Sawit Indonesia (SAKSI) dengan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) sebagai lokomotifnya. SAKSI idealnya adalah sebagai suatu sistem besar yang mengontrol arah pengembangan agribisnis kelapa sawit Indonesia saat ini. DMSI dengan mekanisme SAKSI idealnya dapat mengarahkan bisnis kelapa sawit Indonesia menjadi bisnis yang mampu menyejahterakan bangsa secara berkelanjutan (sustainable).

Belajar dari skema pengembangan komoditi kelapa sawit maka untuk pengembangan Aren adalah dengan skema Sistem Agribisnis Aren Indonesia (SAAI) yang dilokomotifi oleh Dewan Aren Indonesia (DAI) atau dengan nama Dewan Aren Nasional Indonesia (DANI). Tulisan terdahulu yang diusulkan adalah Dewan Aren Nasional (DAN), tapi apalah arti sebuah nama apakah DAN, DAI atau DANI, boleh-boleh saja, yang penting nanti adalah aksi-aksinya dalam membangun sistem agribisnis Aren berkembang dengan baik yang mampu menyejahterakan seluruh yang terlibat di dalamnya maupun dapat menyejahterakan bangsa Indonesia secara berkelanjutan.

Bagaimana model dari SAAI sebagai organisasi yang mampu mengarahkan agribisnis Aren menuju keunggulannya, maka pembentukan Dewan komoditas seperti DANI, DAI atau DAN sebagaimana amanat Undang-undang Perkebunan, perlu dibentuk lebih dulu. Perumusan SAAI mengarahkan agribisnis Aren mampu berkembang menghadapi dinamika perubahan lingkungan bisnis nasional, regional dan global yang berkelanjutan (sustainble), selanjutnya dapat mengentaskan kemiskinan dan permasalahan ekonomi lainnya di Indonesia, sehingga agribisnis Aren dapat menjadi penghela ekonomi nasional yang menyejahterakan para pelakunya.

Siapa saja yang seharusnya terlibat dalam Dewan Aren Nasional Indonesia (DANI)? (Sepertinya nama DANI lebih keren ya?! Oke selanjutnya kita pakai DANI saja). Idealnya seluruh stake holder dapat dilibatkan secara proporsional. Untuk efektivitas organisasi diperlukan tintervensi pada tingkat organisasi dengan melibatkan tiga pilar utama yang dinamakan ABG (academician, businessman dan government). ABG ini akan melaksanakan berbagai skema aksi yang masing-masing terpadu sehingga secara simultan mengarahkan pembangunan dan pengembangan agribisnis Aren ke GOAL atau tujuan yang diharapkan bersama.

Menyitir paparan Bapak Iyung Pahan dalam bukunya Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir, berbagai program yang dilaksanakan oleh triparted ABG itu ada 8 (delapan) skema aksi yang disebut sebagai 8P. Yang dimaksud 8 P itu adalah Program, Politik, People, Planet, Profit, Pengelolaan, Pemasaran dan Penelitian.

Government (pemerintah) berperan dalam skema aksi antara lain : Politik, People, Planet dan Profit yang dikemas dengan berbagai Program. Academician (akademisi atau Perguruan Tinggi) memfokuskan diri pada skema aksi Penelitian Aren. Sedangkan Businessman (Pengusaha, Pekebun, Petani, Pedagang, Koperasi) melaksanakan skema aksi Pengelolaan dan Pemasaran. Semua pelaku (ABG) ini akan bersama-sama patuh dalam skema aksi masing-masing dalam suatu Sistem Agribisnis Aren Indonesia (SAAI).

Ibarat suatu permainan musik dalam orkestra, maka simfoni suara alat musik yang dimainkan oleh para pemain musik mengalun mengikuti aransemen yang diciptakan oleh aranger yang sangat piawi dan profesional. Aranger dalam orkestra agribisnis Aren ini adalah DANI sedangkan aransemennya adalah SAAI. Pemain-pemain musiknya adalah para stake holder yang terlibat dalam komposisi ABG tadi, yang memainkan aransemen dengan pimpinan Sang Aranger.

Simfoni indah itu adalah agribisnis Aren yang mandiri, berdaya saing dan maju. Untuk dapat mandiri, berdaya saing dan maju, maka sistem yang dikembangkan harus dapat mengelola berbagai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dari Agribisnis Aren ini. Bagaimana mengelola keunggulan-keunggulan Aren ini? Maka, ibarat intan maka untuk mencapai keindahan dan nilainya yang tinggi perlu diasah, dipoles, digosok sampai gemerlap.

Bagaimana menurut Anda, wahai Aren mania?

Tidak ada komentar: