Nira Aren yang merupakan salah satu kekayaan nabati yang dimiliki Indonesia, tumbuh subur dan tersebar luas di seluruh pelosok nusantara. Di propinsi Sumatra Utara, khususnya kawasan Sibolangit-Brastagi Kabupaten Deli Serdang dan di Kabupaten Tanah Karo dengan ketinggian 500-1200 meter dari permukaan laut, pohon aren tumbuh tersebar diribuan hektar secara acak di lereng-lereng gunung sepanjang kiri-kanan jalan raya Medan menuju Brastagi hingga ke kawasan Pembangkit Listrik Panas Bumi yang terletak di Sidebuk Kabupaten Karo. Lokasi tersebut sangat potensial untuk pengembangan dan pemanfaatan Nira Aren dalam skala besar dengan melakukan penanaman dan pembibitan secara sistematis.
Akan tetapi pemanfaatan dan pemahaman masyarakat setempat tentang produksi Nira Aren sebagai bahan baku bioetanol sebagai pengganti BBM, masih sangat terbatas. Seperti juga di propinsi-propinsi yang ada di NKRI, sampai saat ini pemanfaatan Nira Aren aren masih sebatas untuk pembuatan gula merah dan minuman keras beralkohol "Tuak" (hasil permentasi Nira Aren secara Alami). Berdasarkan hasil survei di Kecamatan Sibolangit, produktifitas Nira Aren dapat menghasilkan 20-50 liter/hari/pohon memiliki kadar gula 12-16% dan etanol 70-90% skala kecil (200-500) liter/hari/sentra. Belum semua semua Aren termanfaatkan, hal ini disebabkan faktor distribusi dan populasi aren yang tidak merata. Oleh sebab itu pembibitan dan distribusi bibit aren serta sosialisasi program bioetanol dapat dilakukan kerjasama dengan beberapa pihak yang potensial. salah satunya adalah dengan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Propinsi Sumut yang mengelola 300 Ha lahan bekas Jambore Nasional Tahun 1977.
Melalui Kajian Tekno Ekonomi yang dilakukan oleh Keasdepan Program Tekno Ekonomi, Kedeputian Bidang Program Riptek, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang Bahan Bakar Nabati (BBN) dari Nira Aren, kedepan dimungkinkan untuk dilakukan pabrikasi untuk pengembangan Nira Aren dalam skala besar karena dapat memanfaatkan buangan dari Pembangkit Listrik Panas Bumi yang memiliki suhu tinggi sekitar 100 oC. Pembangkit Listrik Panas Bumi yang terletak di Sidebuk Kabupaten Karo SUMUT, adalah milik Pertamina dengan kapasitas 1 Mw (sudah terpasang) dan kapaitas 2x5 Mw sedang dalam tahap penyelesaian (Agustus 2007).
Dengan demikian pengembangan Bahan Bakar Nabati dari Nira Aren dengan mamanfaatkan Panas Bumi, secara secara tidak langsung dapat mengurangi ketergantungan akan pangan (gula/sukrosa) dan dapat berkontribusi terhadap penggunaan energi alternatif berbahan bakar nabati. (AsdepPTE/ humasristek)
Sumber : http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=1826
Tidak ada komentar:
Posting Komentar