......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Minggu, 15 Februari 2015

Karakteristik Tanaman Aren di Desa Ety Kecamatan Piru Kabupaten Seram Ambon

Karakteristik Tanaman Aren

BBPPTP Ambon
Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, satu diantaranya adalah tanaamn aren (Arenga pinnata). Aren tumbuh liar dan subur di tengah pepohonan lain dan semak-semak, di dataran, lereng bukit, lembah, dan gunung hingga ketinggian 1.400 mdpl. 

Akar tanaman yang dapat mencapai kedalaman 6-8 meter ini dapat menahan erosi.  Aren termasuk jenis palma yang multifungsi, karena seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Buahnya dimanfaatkan sebagai kolang kaling, niranya dimanfaatkan sebagai minuman arak tradisional, dimasak menjadi gula merah, hasil fermentasi nira digunakan sebagai cuka, selain itu dapat dimanfaatkan sebagai sumber biofuel. Selain buah dan airnya serabut yang menempel di batang dimanfaatkan sebagai ijuk yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat sapu, Gula yang dihasilkan  dari tanaman aren dapat dipanen sepanjang tahun. 

Satu pohon aren mampu menghasilkan hingga 20 liter nira/hari, dalam satu hektar tanah dapat ditanami 75-100 pohon.  Karena tumbuh liar di hutan, tanaman aren tidak membutuhkan pemupukan dan tahan terhadap hama penyakit. Sampai dengan saat ini tanaman aren belum dibudidayakan secara luas oleh petani. 

Diperkirakan luas lahan potensial yang dapat digarap untuk lahan aren sekitar 65.000 hektar, tersebar di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan untuk wilayah Maluku belum terdata secara nasional. Penyebaran tanaman aren yang ada di Maluku hampir merata di semua kabupaten, namun jumlah luasan dan pengarapan potensi aren belum maksimal. 
Hanya beberapa daerah yang sudah memanfaatkan pohon aren ini untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagai penopang hasil kebutuhan ekonomi, salah satunya di Desa Ety, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan petani, tanaman aren di desa Ety mampu menghasilkan lebih dari 20 liter/hari, sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan.   Tanaman aren di Desa Ety merupakan tanaman aren asli setempat yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun. Masyarakat menamakan tanaman aren ini dengan sebutan “Pohon Mayang“. Tanaman ini telah menjadi sumber pendapatan ekonomi petani di Desa Ety dan sekitarnya.

Pada umumnya tanaman aren di Desa Ety tumbuh liar di habitat aslinya di hutan karena tidak pernah dibudidaya. Hal ini menyebabkan pola tanam tidak teratur, tidak pernah dipupuk, dan tidak terserang hama penyakit tanaman. Dari hasil eksplorasi terdapat dua jenis tanaman yakni tanaman jantan dan betina. Pada umur 7 tahun, aren sudah berproduksi dan sudah dapat disadap airnya. Puncak produksi terbaik dari tanaman aren adalah ketika berumur 15-30 tahun, setiap pohon aren dapat menghasilkan 5-30 liter nira/hari, setiap hari  dilakukan dua kali penyadapan yaitu pagi dan sore hari, lamanya sadapan setiap tandan dapat mencapai 4-6 bulan apabila hasil produksi nira menunjukkan makin banyak.
Pada tanaman aren, bunga jantan dan bunga betina muncul pada masing-masing tandan dalam satu pohon yang sama, sehingga aren disebut tanaman berumah satu. Buah bentuk bulat atau lonjong, ujung ke dalam, diameter ± 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 39-42 tangkai, dan setiap tangkai memiliki ± 115 butir dan buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal. 

Tandan buah mula-mula tumbuh dari bagian atas pohon, kemudian makin ke bawah munculnya seiring dengan makin tua pohon aren tersebut, sampai akhirnya tempat pemunculannya hanya serendah 1 meter dari permukaan tanah, maka pohon aren tersebut tidak dapat disadap lagi. Diameter batang pohon aren berkisar antara 100-138 cm. Pelepah melebar dibagian pangkalnya, tetapi makin ke pucuk makin menyempit dan dapat mencapai panjang ± 11 meter dengan panjang daun bagian bawah  ± 158 cm, daun bagian tengah ± 171 cm dan daun bagian pucuk ± 77cm. Adapun tabel hasil pengamatan dari 10 pohon terhadap karakteristik pohon dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel  1.    Pengukuran karakteristik aren Dusun Mata Empat, Desa Ety, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pohon
Lingkar batang (cm)
Jumlah malai
Panjang malai (cm)
Jumlah daun/ malai
Jumlah tandan jantan
Panjang Daun (cm)
Lebar Daun (cm)
I
II
III
I
II
III
1
100
20
689
206
4
109
132
57
6
9
4
2
138
15
909
290
8
120
150
53
7
9
5
3
108
12
919
274
5
158
166
129
7
10,5
7
4
110
8
741
205
4
93
149
77
8,5
13
7
5
129
20
689
368
5
41
118
47
8
11
4
6
137
24
895
392
10
53
129
58
9
10
7,5
7
108
15
853
284
8
122
164
54
6
8
5
8
95
6
692
302
5
69
171
59
7
9
5
9
91
15
750
286
5
107
134
51
4
9
3
10
105
12
838
232
1
72
143
50
3
9
3
Rata2
112.1
14.7
797.5
283.9
5.5
94.4
145.6
63.5
6.55
9.75
5.05

Dari diatas dapat dilihat besar lingkar batang tidak berpengaruh terhadap jumlah maupun tingkat pertumbuhan tanaman aren. Tetapi jumlah produksi nira yang dihasilkan rata-rata memiliki produktifitas yang tinggi. Hal ini merupakan keunggulan dari tanaman aren ini, sehingga perlu dilakukan pengolahan yang lebih baik.

Tabel 2.     Jumlah pengambilan nira dalam satu hari
Pohon
Jumlah Nira Siang (ltr)
Jumlah Nira Malam (ltr)
Jumlah Nira Dalam Sehari Semalam
1
20
30
50
2
20
30
50
3
25
35
60
4
27
27
54
5
9
11
20
6
15
4
19
7
15
25
40
8
23
6
29
9
7
27
34
10
49
21
70
Jumlah (ltr) 10 Pohon
210
216
426
Rata-Rata (ltr)
21
21.6
42.6

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah produksi nira dalam sehari semalam dapat mencapai 426 liter untuk 10 tanaamn aren yang sudah berproduksi. Dengan rata-rata produksi per pohon menghasilkan 42.6 liter dalam sehari semalam. Hal ini merupakan potensi yang besar pada tanaman aren ini yang tepat untuk dimanfaatkan.
Berdasarkan informasi diatas, bahwa tanaman aren di Desa Ety ini mempunyai produktifitas yang cukup tinggi. Namun, pemanfaatan dari tanaman ini belum maksimal. Untuk itu perlu dikaji lebih dalam lagi tentang pemanfaatan tanaman aren ini, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dan untuk kedepannya budidaya aren ini dapat dilakukan lebih baik lagi.
           
Referensi
Anonim. 2012. http://kebunaren.blogspot.com/ Kebun Aren. Diakses pada tanggal 31 Januari 2014.
Anonim. 2011. http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/ Diakses pada tanggal 5 Februari 2014.

oleh
Ahmad Ali Imron


Tidak ada komentar: