......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Rabu, 28 Juli 2010

Potensi AREN untuk kesejahteraan rakyat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan


Potensi AREN untuk kesejahteraan rakyat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)  Kalimantan Selatan

(Antara/Ekonomi)

Seluas 667,5 hektare lahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan sangat potensial untuk pengembangan tanaman aren.  Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan (Dipertabun) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), H Sofyan di Barabai, Senin luasan lahan itu tersebar diseluruh kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.

"Dari 11 kecamatan yang ada di HST, seluruhnya memiliki lahan yang potensial sebagai pengembangan pohon aren dengan luasan yang berbeda," ujarnya di ibu kota HST itu.
Dari 11 kecamatan yang ada tercatat lahan terluas yang potensial untuk pengembangan pohon aren terletak di Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), yaitu seluas 130 ha.


Sedang lahan yang terkecil di Kecamatan Batang Alai Utara, yaitu hanya seluas tiga hektare.
Sembilan kecamatan lain seperti Pandawan, Labuan Amas Utara (LAU) Limpasu, Haruyan, Labuan Amas Selatan (LAS), Barabai, Hantakan dan Batu Benawa masing-masing memiliki lahan potensial seluas 24 ha, 20 ha, 25 ha, 100 ha, 20 ha, 8 ha, 120 ha, 55 ha dan 50 ha.

Pohon aren merupakan tanaman yang mengandung banyak manfaat bagi masyarakat di HST, karena semua bagian dari tanaman itu dapat digunakan.  Mayoritas penduduk HST menggunakan pohon aren sebagai bahan baku pengolahan gula merah yang didapat dari hasil penyulingan nira dari pohon tersebut.

Selain itu, daun pohon aren dapat diolah menjadi atap, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan istilah atap Rumbia, untuk kemudian dijual dengan harga antara Rp250 hingga Rp350 per satuannya.   Bukan hanya nira dan daunnya yang dapat diolah menjadi produk menghasilkan, para peternak itik di HST juga menggunakan parutan batang pohon aren sebagai campuran pakan ternak mereka.

Di HST, tepatnya di Desa Panggung, Kecamatan Haruyan merupakan sentra kerajinan sapu yang bahan bakunya berasal dan didapat dari serabut pohon aren.
Karena itulah, tahun 2008 lalu tercatat masyarakat dari Desa Panggung pernah mengajukan permohonan permintaan bibit unggul pohon aren kepada Dipertabun HST.

"Saat itu permintaan masyarakat telah kita penuhi dan bibit yang diberikan ditanam mereka untuk pemenuhan kebutuhan akan serabut pohon aren sebagai bahan baku pembuatan sapu," tambahnya.

Selain berdasarkan permintaan dari masyarakat, pihak Dipertabun juga melakukan penanaman pohon aren di beberapa wilayah yang rawan terjadi abrasi.   Manfaat pohon aren yang sangat banyak dan menghasilkan bagi masyarakat, membuat harganya sangat tinggi.  Namun sayangnya, tipikal pohon aren yang hanya dapat tumbuh pada kondisi lahan tertentu membuat tanaman tersebut sulit untuk dikembangkan.

Sumber : http://kalsel.antaranews.com/berita/192/potensi-pohon-aren


Tidak ada komentar: