......Tidak lama lagi AREN jadi primadona perkebunan nasional ........

Senin, 01 Oktober 2012

Aren dalam dan Aren Sedang bisa menjadi Aren Genjah ???





Aren dalam dan Aren Sedang bisa menjadi Aren Genjah ???

Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto


Pada tanggal 28 dan 29 September 2012 yang lalu penulis bersama Pak Hartono Suryadi dan Pak Wendiyanto Sutopo melancong ke perkebunan Aren di Balung River Eco Resort Tawau Sabah Malaysia.   Seusai Seminar Nasional Aren yang berlangsung selama 2 (dua) hari sebelumnya, yaitu 26 dan 27 September 2012,  kami langsung melanjutkan perjalanan kesana melalui Kota Tarakan dengan naik Pesawat Mas Wing Air ke Tawau Sabah Malaysia.

Perkebunan Aren di Balung River Eco Resort adalah bagian kecil dari 3.500 acre lahan yang dimiliki tempat wisata alam di Tawau ini.  Dari Bandar Tawau jaraknya ada sekitar 50 km,  sekitar 30 km jalan raya besar, kemudian belok kiri masuk ke areal perkebunan sekitar 20 km.  Kami menempunya dengan kendaraan Avanza sekitar sejam saja.

Aren generasi pertama ditanam pada tahun 1993.  Artinya, tanaman generasi pertama itu sudah berumur sekitar 19 tahun.  Sebagian besar Aren generasi pertama ini sudah tidak menghasilkan lagi.  Produksinya sudah habis.  Namun sebagian kecil dari pohon-pohon generasi pertama yang sudah berumur 19 tahun ini masih juga berproduksi.  Seperti pohon digambar berikut, yang berada di pinggir lapangan terbuka resort ini.  Sederet pohon ini adalah satu generasi, yaitu generasi pertama yang sudah berumur sekitar 19 tahun.









Coba kita ‘tengok’ (cakap Malaysia),  mari kita lihat (bahasa Indonesia)  tanaman Aren di kebun generasi kedua, yaitu yang ditanam pada tahun 2006.  Artinya perkebunan generasi kedua ini baru berusia sekitar 6 (enam) tahun.















Ternyata diantara pohon yang baru berumur 6 (enam) tahun ini ada yang sudah mulai menghasilkan.  Namun jumlahnya masih sangat sedikit.   Namun pada kesempatan itu kami tidak sempat melihat dan mengambil gambarnya.  Jadi hanya pernyataan petugas kebun Bapak Moudin.  Bapak Moudin ini sebenarnya juga keturunan Indonesia, yaitu  dari Sulawesi Selatan yang bersuku Bugis.   Namun dia sudah menjadi warga Negara Malaysia.  Jabatannya dalam Balung River Eco Resort ini kelihatannya setingkat dengan Mandor.  Dia bisa memerintah beberapa bagian yang berbeda, namun dia masih mempunyai 2 tingkat atasan  yang harus dipatuhinya.

Pak Moudin ini juga kelihatan agak heran, mengapa bisa berubah lebih cepat berbuah.   Padahal baru berumur 6 tahun yang  sebenarnya diambil dari  bibit tanaman generasi pertama.   Sedangkan perubahan lainnya adalah mengapa tanamannya menjadi lebih pendek-pendek, meskipun dulu tetuanya atau induknya adalah pohon Aren yang tinggi-tinggi menjulang.  


Jarak dan Model Penanaman

Perlakuan budidaya antara pertanaman generasi  pertama tahun 1993 dengan generasi kedua tahun 2006 ada beberapa perbedaan.   Dulu pohon Aren ditanam agak rapat berjarak sekitar 5 (lima) meter  di dalam barisan.   Yang sekarang ini, Aren yang ditanam tahun 2006, ditanam dengan pola tanam segi tiga sama sisi dengan jarak antara 8 sampai 9 meter.  Model ini hampir sama dengan model penanaman Kelapa Sawit yang memang sangat banyak ditanam disana.

Tentu saja ini bisa dengan mudah dipahami.   Jika jarak antar tanaman  itu lebih rapat, maka biasanya akan lebih panjang.   Yang lebih panjang sebenarnya adalah ukuran panjangnya ruas-ruas batang.  Pada setiap ruas batang tentu terdapat satu pelepah daun dan satu titik calon tandan bunga, baik jantan maupun betina.   Jadi sebenarnya jumlah ruas batang itu sama dengan jumlah pelepah daun.   
Dan berarti sama juga dengan jumlah calon tandan bunganya.  Disebut calon tandan karena  terkadang calon tandan ini bisa tidak mampu keluar.  Jadi bisa tidak muncul tandan bunganya, dan dilompati oleh calon tandan yang berada di bawahnya.  Namun demikian bisa jadi, calon tandan yang sempat ‘dorman’ itu  bisa juga muncul  pada kesempatan yang lain, manakala potensi itu didukung oleh kondisi pertanaman.   Makanya sering juga terjadi munculnya tandan bunga yang berikutnya  itu kadang  turun, namun ada kalanya naik dan turun lagi.


Selimut Ijuk menjadi factor penentu munculnya tandan bunga jantan

Pada pohon yang sudah berumur 19 tahun ada di lapangan terbuka di kawasan Balung River Eco Resort.   Ada satu pohon  yang masih bisa diambil niranya.   Nira pohon ini keluar dari tandan bunga jantan yang berada  di bagian atas dan di bawah tandan bunga betina.   Sepertinya pohon ini baru diperlakukan dengan membuka ijuk yang menyelimuti  batang dan pelepah daunnya yang memeluk batang pohon itu.   Nampaknya nanti masih akan keluar tandan-tandan bunga jantan di bawahnya.  Dan keluarnya tandan bunga jantan yang baru itu akan  terjadi  jika selimut tebal ijuk yang sangat kuat ini dibersihkan atau dibuka.

Sedangkan pohon di sebelahnya yang sama-sama berumur 19 tahun sudah kelihatan bersih batangnya dari selimut ijuknya.   Bekas-bekas tandan bunga jantan  yang  disadap pun sudah sampai pada titik yang terendah. Sudah habis.  Pohon memang sudah diambil niranya sampai pada tandan bunga jantan terakhir yang berada hampir menyentuh tanah.   Artinya memang kalau batang pohon itu dibersihkan dari selimut ijuknya dari awal, maka pohon akan mudah terangsang untuk menginisiasi keluarnya tandan bunga jantan.  Kalau selimut ijuk ini tidak dibuka, maka inisiasi munculnya tandan bunga itu tidak akan terjadi.  Maka produksi nira juga belum bisa dimulai.

Oleh karena itu beberapa diskusi yang terjadi pagi hari itu seolah menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1.       Bahwa Aren itu rupanya bisa diperpendek umur mulai berproduksinya, meskpun dari jenis bibit yang sama.  Sepertinya sifat genjah atau dalam ini hanyalah sifat fenotip dan tidak sepenuhnya genotip.

2.       Generasi kedua Aren yang ditanam dengan jarak lebih lebar menyebabkan postur pohon Aren menjadi agak pendek.   Ini artinya bahwa keadaan areal kebun yang terbuka dari naungan  atau pohon-pohon yang lain bisa membuat pohon beruas pendek-pendek dan rapat, sehingga postur pohon pendek.

3.       Jarak tanam agak lebar juga memungkinkan mengurangi kompetisi unsur hara di dalam system perakaran dalam tanah.  Maka jika jarak tanam lebih lebar peluang tanaman Aren untuk mengumpulkan unsur hara lebih banyak, dan pohon menjadi lebih besar.
4.       Pembukaan batang pohon dari selimut ijuk bisa cepat merangsang munculnya tandan bunga (proses generative), sedangkan membiarkannya berarti bisa menunda atau menghambat terbentuknya tandan bunga.

5.       Batang pohon yang dibuka selimutnya cenderung mempunyai lingkar batang yang lebih besar dan kekar.  Batang pohon yang besar menyebabkan daun juga menjadi besar dan lebih panjang.  Demikian juga ukuran tandannya bisa menjadi lebih panjang dan lebih besar,  serta tandan biasanya lebih lunak dan lebih gampang disadap.

Bagaimana menurut Anda ??

Tidak ada komentar: